BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Reproduksi
merupakan proses dimana makhluk hidup berusaha memperbanyak keturunan agar
dapat mempertahankan kehidupn dan generasinya mendatang. Proses reproduksi
diperkirakan sudah sejak manusia hadir di dunia, tetapi perkembangan
pengetahuan tentang reproduksi sangat lambat dibandingkan perkembangan
pengetahuan mengenai alat-alat tubuh lainnya. Hal ini disebabkan karena
unsure-unsur reproduksi memerlukan alat-alat yang rumit untuk dipelajari dan
kejadian- kejadian reproduksi memerlukan waktu lama untuk diikuti[1].
Hormon adalah zat organik yang dihasilkan oleh sekelompok
sel –sel dalam badan dan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah dengan jumlah
yang sangat kecil dan dapat merangsang sel – sel tertentu dalam badan untuk
berfungsi. Hormon yang berfungsi mengatur
proses reproduksi sanagt baru dibandingkan dengan penemuan zat organik lainnya
yang mengatur proses fisiologi alat tubuh lain dalam tubuh[2].
Mencit
(Mus musculus) adalah anggota Muridae
(tikus-tikusan) yang berukuran kecil.
Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan merupakan mamalia kedua terbanyak
setelah manusia. Penelitian terhadap mencit mengenai pertumbuhan dan reproduksinya
jauh lebih mudah dibandingkan hewan lain. Hal inilah yang melatar belakangi
dilakukannya peraktikum ini. Pada praktikum ini kita mengamati bagaimana pola
tingkah laku mencit dan sistem pemberian pakan dalam kesehariannya.
B. Rumusan
masalah
Adapun
rumusan masalah pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana
cara pemeliharaan pada mencit ?
2.
Bagaimana
pertumbuhan dan perkembangan mencit ?
3.
Bagaimana
siklus reproduksi pada mencit ?
C. Tujuan
dan Kegunaan
Adapun
tujuan dari percobaan ini adalah mengamati
pola tingkah laku mencit serta proses
pemeliharaannya.
Adapun
kegunaan dari percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui lebih dalam
tentang pola perilaku mencit serta proses pemeliharaanya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan
Umum
Mencit
(Mus musculus) merupakan hewan yang masuk dalam familia dari kelompok
mamalia (hewan menyusui). Para ahli
zoology (Ilmu hewan), setelah melakukan penelitian dan pengamatan yang memakan
waktu yang lama dan pemikiran yang berat sepakat untuk menggolongkan hewan ini
ke dalam ordo rodensia (hewanpengerat),
sub ordo Mymorpha, famili Muridae, dan sub famili Murinae[3].
Klasifikasi
ilmiah pada mencit atau tikus putih yaitu[4]:
Kerajaan :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Upafamili : Murinae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Upafamili : Murinae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Pada beberapa jenis ternak yang
hidup didaerah berikilim subtropics, siklus birahi (astrus) hanya terjadi
selama musim kawin dan peride bukan musim kawin ternak betina dalam keadaan
enastrus (tidak birahi). Pada sejumlah mamalia, proses reproduksi terjadi
selama satu periode terbatas dalam setahun, seperti pada sebagian besar hewan
menyusui. Estrus adalah keadaan fisiologi hewan betina yang siap menerima
perkawinan dengan jantan. Siklus birahi dibagi dua fase fasu luteal dan fase
folikel Pada fase luteal dan fase folikel. Pada fase luteal dicirikan oleh
aktifnya korpus luteum yang mensekresikan progesterone pada level yang tinggi
sedangkan LH dan FSH rendah. Pada fase folikel diawali pada saat corpus luteum
lisis, kadar progerteron menurun dan pertumbuhan folikel mulai aktif dan
,mensekresikan secara bertahap estrogen sesuai dengan perkembangan populasi
folikel. Peningkatan estrogen akan menimbulkan terjadinya tingkah laku birahi dan control
umpan balik positif terhadap hipotalamus dan hipofisia yang berdampak
meningkatkan pulsaliti LH dan kadar FSH sampai terjadi evolusi[5].
Mencit yang telah dewasa dan siap
dikawinkan mempunyai bobot jantan 28 gram, betina 20-25 gram. Kebuntingan
antara 17-22 hari, rata-rata 21 hari Mencit termasuk hewan polioestrus,
siklusnya berlangsung setiap 4-5 hari sekali, lamanya birahi antara 9-20 jam,
estrus terjadi 20-40 jam setelah partus. Penyapihan dapat menginduksi estrus
dalam 2-4 hari. Cara perkawinan mencit berdasarkan rasio jantan dan betina
dibedakan atas monogamus, triogamus dan harem. Sistem Monogamus terdiri dari
satu jantan dan satu betina, triogamus terdiri dari satu jantan dan dua betina
dan harem satu jantan lebih dari tiga betina dalam satu kandang[6].
Pada mencit (mus musculus) menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak sekitar
5-10 lebih/ekor dalam satu melahirkan. Pada kelahiran ternak diawali dengan
dengsan peningkatan yang drastis dalam sekresi/kortisol dari kortek adrenal
dimana cortiso fetus bekerja untuk meningkatkan konfersi progesteron sehingga
menghasilkan besarnya nisbah pada estrogen terhadap progesterone pada darah induk,
sehingga pada saat melahirkan akan menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak[7].
B. Tinjauan
Khusus
1.
Anatomi dan Fisiologi Mus musculus
Menurut[8]
menyatakan bahwa anatomi dan fisiologi Mus
musculus diantaranya sebagai berikut:
1.1.
Dewasa berat badan: 25
– 40 g (betina); 20-40 g (jantan)
1.2.
Life span: 1.5 – 3
tahun
1.3.
Pernapasan rate: 94-163
napas / menit
1.4.
Denyut jantung: 325-780
denyut / menit
1.5.
Dubur rata-rata suhu
normal: 99,5 ° F
1.6.
Rumus gigi adalah 2 (I
1 / 1, M 3 / 3) = 16. Terbuka di gigi seri-berakar dan tumbuh terus menerus.
Tikus akan menggigit atau “sejumput” dengan gigi seri tajam jika mishandled.
1.7.
Perut dibagi menjadi
bagian nonglandular proksimal dan bagian distal kelenjar. Kedua bagian yang
terlalu berbeda. Ini mirip dengan perut kuda.
1.8.
Paru-paru kiri terdiri
dari satu lobus, sedangkan paru kanan terdiri dari empat lobus.
1.9.
Tikus memiliki lima
pasang kelenjar susu. Distribusi jaringan mammae menyebar, membentang dari
garis tengah ventral atas panggul, dada, dan bagian leher.
1.10.
Sangat berkonsentrasi
urin diproduksi; jumlah besar protein diekskresikan dalam urin.
1.11.
Tikus memiliki zona
thermoneutral sempit mamalia apapun sejauh diukur. Sebuah mouse menanggapi
penurunan suhu oleh nonshivering thermogenesis, dan dengan kenaikan temperatur
lingkungan dengan mengurangi laju metabolik dan meningkatkan vascularization
dari telinga. Nonshivering thermogenesis dapat menghasilkan peningkatan tiga
kali lipat tingkat metabolisme dasar, dan untuk sebagian besar terjadi pada
lemak cokelat. Konsentrasi tertinggi lemak cokelat ditemukan dalam jaringan
subkutan antara scapulae. Brown lemak juga disebut kelenjar berhibernasi,
walaupun mouse tidak hibernate.
1.12.
Breedding harus diubah
dua kali seminggu. Tanah tongkol jagung yang paling penyerap.
2.
Reproduksi Mus musculus
Breeding
awal adalah sekitar 50 hari usia di kedua perempuan dan laki-laki, meskipun
mungkin betina estrus tama mereka pada 25-40 hari. Tikus polyestrous dan
berkembang biak sepanjang tahun; ovulasi spontan. Lamanya siklus estrus 4-5
hari dan estrus itu sendiri berlangsung sekitar 12 jam, terjadi di malam hari.
Vagina smear berguna dalam perkawinan waktunya untuk menentukan tahap siklus
estrus. Perkawinan biasanya terjadi pd malam hari dan dapat dikonfirmasi oleh
kehadiran sebuah plug sanggama di vagina hingga 24 jam pasca-sanggama.
Kehadiran sperma pada vagina smear juga merupakan indikator yang dapat
diandalkan kawin[9].
Betina
tikus ditempatkan bersama-sama cenderung masuk ke anestrus dan tidak siklus.
Jika terkena laki-laki tikus atau feromon seorang laki-laki tikus, sebagian
besar perempuan akan masuk ke estrus dalam waktu sekitar 72 jam. Ini
sinkronisasi dari siklus estrus dikenal sebagai efek Whitten. Pemaparan yang
baru-baru ini dibesarkan mouse ke feromon laki-laki yang aneh tikus dapat
mencegah implantasi (atau pseudopregnancy), sebuah fenomena yang dikenal
sebagai efek Bruce[10].
Rata-rata
periode kehamilan adalah 20 hari. Sebuah subur estrus postpartum terjadi 14-24
jam setelah kelahiran, dan simultan laktasi dan memperpanjang usia kehamilan
usia kehamilan 3-10 hari karena implantasi tertunda. Sampah rata-rata ukuran
10-12 selama produksi optimal, tetapi sangat tergantung ketegangan[11].
Sebagai
aturan umum, bawaan tikus cenderung memiliki masa kehamilan lebih lama dan
lebih kecil daripada outbred tandu dan hibrida tikus. Muda disebut anak-anak
anjing dan berat 0,5-1,5 gram saat lahir, yang gundul, dan menutup kelopak mata
dan telinga. Kanibalisme jarang terjadi, tetapi perempuan tidak boleh diganggu
selama proses kelahiran dan untuk minimal 2 hari setelah melahirkan. Pups yang
disapih pada usia 3 minggu; penyapihan berat 10-12 gram. Jika estrus postpartum
tidak dimanfaatkan, resume perempuan bersepeda 2-5 hari postweaning.
Bayi
tikus jantan yang baru lahir dibedakan dari betina dengan mencatat jarak yang
lebih besar dan lebih besar anogenital genial papila pada pria. Hal ini paling
baik dilakukan dengan mengangkat sampah ekor dan membandingkan pasangan
perineums. Pseudopregnancy durasi 1-3 minggu steril dapat mengikuti perkawinan,
tetapi jarang diperhatikan.
3.
Sistem Perkandangan
Menurut[12]
menyatakan bahwa kandang memiliki 3 tipe yaitu kandang pembesaran, kandang
menyusui dan kandang kawin:
3.1.1.
Kandang pembesaran
berguna bagi anakkan yang akan dibesarkan. Biasanya kandang pembesaran berisi
anak tikus putih yang berumur 21 hari (baru disapih) hingga 50+100 hari.
Kandang pembesaran dapat dibuat dengan kayu papan dan menngunakan alas dari triplek, dengan ukuran 2 x 1 meter.
Pada bagian alas ditambahkan sekam agar tidak becek. Pengganti sekam dapat mempergunakan serutan kayu (penekanan biaya).
Kandang pembesaran dapat dibuat dengan kayu papan dan menngunakan alas dari triplek, dengan ukuran 2 x 1 meter.
Pada bagian alas ditambahkan sekam agar tidak becek. Pengganti sekam dapat mempergunakan serutan kayu (penekanan biaya).
3.1.2.
Kandang menyusui
berguna bagi tikus yang sedang menyusui, berisikan 1 ekor tikus dengan anak
yang biasanya memiliki rasio 5-10 ekor. Gambaran kandang tikus putih sedang
menyusui
Kandang menyusui dapat dibuat dengan kayu papan dan menngunakan alas dari triplek, dengan ukuran 2 x 1 meter. Serta diberi sekat dengan ukuran setiap ruas kandang 30 x 10 cm. sekat dapat dibuat dengan triplek yang telah diberi kawat/seng. Bisa juga menggunakan seng yang telah diratakan bagian tepinya. Ini bertujuan agar sekat tidak di hancurkan oleh tikus (induk). Pada bagian alas ditambahkan sekam agar tidak becek, faktor kebersihan juga perlu diperhatikan. Pengganti sekam dapat mempergunakan serutan kayu (penekanan biaya).
Kandang menyusui dapat dibuat dengan kayu papan dan menngunakan alas dari triplek, dengan ukuran 2 x 1 meter. Serta diberi sekat dengan ukuran setiap ruas kandang 30 x 10 cm. sekat dapat dibuat dengan triplek yang telah diberi kawat/seng. Bisa juga menggunakan seng yang telah diratakan bagian tepinya. Ini bertujuan agar sekat tidak di hancurkan oleh tikus (induk). Pada bagian alas ditambahkan sekam agar tidak becek, faktor kebersihan juga perlu diperhatikan. Pengganti sekam dapat mempergunakan serutan kayu (penekanan biaya).
3.1.3.
Kandang Kawin berguna
untuk tempat perkawinan tikus putih. untuk mendapatkan hasil yang maksimal
kandang berisi 1 pejantan dan 3 – 5 tikus betina. Ukuran kandang kawin ini 100
X 30 cm. sama seperti kandang yang lain pemberian sekam, tempat pakan serta air
minum disediakan. Untuk Konsumsi pakan per hari 5 gr/100 gr bb merupakan
standar gizi. Namun itu bisa berubah tergantung dari kebiasaan.
Untuk konsumsi air minum tikus putih membutuhkan 8-11 ml/100 gr bb. Agar kebutuhan pakan dan minum tikus putih tidak terganggu dapat diberikan/dibuatkan tempat yang sederhana. Masa kebuntingan
Masa kebuntingan tikus putih ± 21 hari, untuk masa kebuntingan kecil sulit dilihat. Ketika umur kebuntingan telah tua maka pindahkan induk yang akan melahirkan kedalam kandang menyusui. Induk tikus akan berada di kandang menyusui hingga melahirkan.
Induk akan tetap berada dalam kandang menusui selama 18 – 21 hari hingga anak tikus dapat disapih. Masa menyusui
Induk yang sedang menyusui dapat diberi pakan yang dapat memperlancar serta memiliki banyak kandungan vitamin.
Untuk konsumsi air minum tikus putih membutuhkan 8-11 ml/100 gr bb. Agar kebutuhan pakan dan minum tikus putih tidak terganggu dapat diberikan/dibuatkan tempat yang sederhana. Masa kebuntingan
Masa kebuntingan tikus putih ± 21 hari, untuk masa kebuntingan kecil sulit dilihat. Ketika umur kebuntingan telah tua maka pindahkan induk yang akan melahirkan kedalam kandang menyusui. Induk tikus akan berada di kandang menyusui hingga melahirkan.
Induk akan tetap berada dalam kandang menusui selama 18 – 21 hari hingga anak tikus dapat disapih. Masa menyusui
Induk yang sedang menyusui dapat diberi pakan yang dapat memperlancar serta memiliki banyak kandungan vitamin.
4.
Sistem Pemberian Pakan.
Ransum
adalah makanan yang disediakan bagi hewan untuk kebutuhan 24 jam. Pakan
seimbang adalah porsi makanan yang mengandung zat makanan yang cukup
untuk hidup pokok, pertumbuhann dan reproduksi[13].
Aktivitas
reproduksi membutuhkan energi yang lebih banyak dan diikuti dengan
peningkatan kebutuhan pakan suatu hewan, begitu pula sebaliknya
ketersediaan pakan dapat mempengaruhi proses reproduksi[14].
Menurut[15]
berpendapat bahwa malnutrisi juga berpengaruh pada induk sebab makanan
untuk fetus didapatkan dari induk. Jika induk kekurangan nutrisi untuk
calon anak, maka nutrisi itu akan dirombak dari tubuh induk, karena fetus
merupakan prioritas utama untuk penyaluran zat-zat makanan. Apabila hal
tersebut terus terjadi maka kebutuhan nutrisi calon anak pun menjadi
tidak tercukupi dan dapat mengganggu perkembangan fetus.
Menurut[16],
menyatakan bahwa seekor mencit dewasa dapat mengkonsumsi pakan 15 g/100 g bobot
badan/hari, sedangkan mencit membutuhkan pakan berkadar protein diatas
14%. Mencit bunting atau sedang menyusui akan makan lebih banyak untuk
memenuhi kebutuhan gizi fetus dan kebutuhan dirinya sendiri. Konsumsi
dapat meningkat dengan semakin meningkatnya berat badan, karena pada
umumnya kapasitas saluran pencernaan akan meningkat pula, sehingga mampu
menampung pakan dalam jumlah yang lebih banyak. Komposisi zat-zat
makanan dalam ransum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mencit
adalah protein kasar 20-25%, kadar lemak 10-12%, kadar pati 44- 55%, kadar serat
kasar maksimal 4% dan kadar abu 5-6% (Smith dan Mangkoewidjojo, 1988).
Faktor lainnya yang juga sangat penting bagi mencit yaitu air minum. Air
minum yang diberikan untuk mencit harus bersih dan selalu tersedia setiap
saat ( ad libitum ) karena mencit mudah sekali kehilangan air dari tubuhnya.
Air minum yang diperlukan oleh setiap ekor mencit per hari berkisar
antara 4-8 ml.
5.
Penyakit
Mengasumsikan bahwa ada beberapa penyakit yang
sering terjadi pada hewan kecil ini diantaranya[17]:
5.1 Penyakit
bakteri
5.1.1
Tyzzer’s
Disease :
Bacillus piliformis
5.1.2 Menular murine
kolon hyperplasia :Citrobacter rodentium
5.1.3
Pseudomoniasis :
Pseudomonas aeruginosa
5.1.4
Pasteurellosis : Pasteurella
pneumotropica
5.1.5
Salmonellosis :Salmonella typhimurium dan Salmonella enteritidis
5.1.6
Corynebacteriosis :
Corynebacterium kutscheri
5.1.7
Murine pernapasan mycoplasmois :Mycoplasma pulmonis.
5.1.8
Erythrozoon
coccides.
5.1.9 Hemobartonella muris
5.2
Penyakit Viral
5.2.3
Sendai Virus
5.2.4
Epizootic
Diare dari Bayi Mice
5.2.5
Reovirus 3
5.2.6
Mouse Hepatitis Virus
5.2.7
Mousepox
5.2.8
Lymphocytic
Choriomeningitis Virus
5.2.9
Pneumonia
Virus of Mice
5.2.10
K Virus Laktat dehidrogenase mengangkat Virus
5.2.11
Mouse
sitomegalo virus
5.3
Parasitic Diseases
5.3.3
Protozoa Penyakit
5.3.3.1
Toksoplasmosis:
Toxoplasma gondii
5.3.3.2
Spironucleus (Hexamita)
muris
5.3.3.3
Giardia muris
5.3.4
Cacing Infeksi
5.3.4.1
Syphacia obvelata
5.3.4.2
Aspicularis tetraptera
5.3.4.3
Hymenolepis nana
5.3.4.4
Hymenolepis diminuta
5.3.4.5
Taenia taeniaeformis
5.3.5
Ectoparasites
5.3.5.1
Polyplax serrata
5.3.5.2
Myobia musculi
5.3.5.3
Radifordia affinis
5.3.5.4
Mycoptes musculinis
5.3.5.5
Pserergates simplex
5.4
Penyakit jamur (Trichophyton
mentagrophytes)
5.5
Non-penyakit menular
5.5.3
Barbering
5.5.3.1
Rambut kumis menggigit
atau mengunyah, adalah manifestasi dari dominasi sosial.
5.5.3.2
Daerah alopecia (rambut
rontok) di sekitar moncong mungkin juga akibat dari abrasi terhadap permukaan
kandang.
5.5.4
Tail menggigit, lesi
kulit
5.5.4.1
Tail menggigit dan lesi
kulit lainnya yang dihasilkan oleh pertempuran juga manifestasi dari dominasi
sosial.
5.5.4.2
Walaupun tidak terbatas
pada laki-laki, mereka cenderung menjadi lebih agresif.
5.5.5
Ektasia tumor
5.5.6
Lymphoblastic limfo
6.
Manfaat Mus musculus
Mencit
adalah hewan yang memiliki postur tubuh yang kecil dan cantik namun sedikit
menjijikan. Menurut[18]
mencit memiliki beberapa manfaat dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:
6.1
Mencit kadang-kadang
disimpan sebagai hewan peliharaan. Namun, sebagian besar tikus diperoleh dari
peternak hewan laboratorium untuk digunakan dalam penelitian biomedis,
pengujian, dan pendidikan. Bahkan, 70% dari semua hewan yang digunakan dalam
kegiatan biomedis adalah mencit
6.2
Mencit dapat digunakan
sebagai hewan coba dalam penyakit yang disebabkan oleh enterbacteriaceae,
antraks, pasteurellosis, rabies, leptospirosis dan kanker.
BAB
III
METODE PRAKTIKUM
A. Jenis
dan Lokasi Praktikum
Jenis
Praktikum ini adalah kuantitatif karena analisis kuantitatif adalah suatu
metode analisis kimia yang menyangkut penentuan jumlah zat tertentu yang ada
didalam suatu sampel maka dilakukan percobaan “Pemuliaan Mencit”
Praktikum
ini dilaksanakan
pada pukul 13.00 WITA - selesai, hari Jumat, tanggal 30 Mei 2014. Bertempat di Laboratorium
Ilmu Peternakan Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.
B. Alat
dan Bahan
1.
Alat
Adapun
alat yang digunakan pada percobaan pemuliaan Mus musculus adalah sebagai berikut:
1.1
Pisau
1.2 Botol Aqua
2.
Bahan
Adapun
bahan yang diguakan pada percobaan pemuliaan Mus musculus adalah sebagai berikut:
2.1
Kardus besar
2.2
Serbuk gergaji
2.3
Lakban
C. Instrument
Praktikum
Adapun
langkah kerja dalam pengamatan ini adalah sebagai berikut:
1.
Menyiapkan
2 ekor mencit terdiri dari jantan dan betina
2.
Menyiapkan satu buah
kardus sebagai kandang dan beberapa jenis pakan selama pemeliharaan.
3.
Memelihara menit selama
25 hari dan memberinya pakan dan air minum setiap 3 kali sahari
4.
Mencatat perilaku
mencit setiap hari selama masa pemeliharaan
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
No
|
Hari/tanggal/bulan
|
Waktu
|
Perilaku
|
Pemberian pakan
|
|
Makan
|
Minum
|
1
|
Jumat, 30 mei
2014
|
15.30
21.00
|
Diam
Lari
|
-
Makan
|
-
Minum
|
2
|
Sabtu, 31 mei
2014
|
04.00
07.12
20.24
|
Lari
Diam
Diam
|
Makan
Makan
-
|
-
-
Minum
|
3
|
Minggu 1 juni
2014
|
07.15
13.33
20.15
|
Diam
Diam
Diam
|
-
-
Makan
|
Minum
Minum
-
|
4
|
Senin, 2 juni
2014
|
06.10
13.40
19.29
|
Diam
Lari
Diam
|
Makan
Makan
-
|
Minum
Minum
Minum
|
5
|
Selasa, 3 juni
2014
|
08.00
15.30
20.46
|
Diam
Diam
Lari
|
Makan
Makan
Makan
|
Minum
Minum
-
|
6
|
Rabu, 4 juni
2014
|
07.19
16.00
22.31
|
Diam
Lari
Lari
|
Makan
-
Makan
|
Minum
-
Minum
|
7
|
Kamis, 5 juni
2014
|
06.30
16.00
21.15
|
Diam
Diam
Lari
|
Makan
-
Makan
|
Minum
Minum
Minum
|
8
|
Jumat, 6 juni
2014
|
07.10
15.20
20.00
|
Diam
Diam
Diam
|
Makan
-
Makan
|
Minum
Minum
Minum
|
9
|
Sabtu, 7 juni
2014
|
06.00
12.10
21.30
|
Diam
Lari
Lari
|
-
Makan
Makan
|
Minum
-
Minum
|
10
|
Minggu,8 juni
2014
|
08.15
14.00
20.21
|
Diam
Diam
Diam
|
Makan
-
-
|
-
-
Minum
|
11
|
Senin, 9 juni
2014
|
07.10
12.30
20.00
|
Diam
Lari
Lari
|
Makan
-
Makan
|
Minum
-
Minum
|
12
|
Selasa, 10
juni 2014
|
07.00
16.30
20.15
|
Diam
Diam
Lari
|
Makan
Makan
Makan
|
Minum
Minum
Minum
|
13
|
Rabu, 11 juni
2014
|
06.30
13.15
20.10
|
Diam
Diam
Diam
|
Makan
-
-
|
Minum
Minum
Minum
|
14
|
Kamis, 12 juni
2014
|
16.00
22.00
|
Tenang
Lari
|
Jagung
Jagung
|
Susu
putih
Air
|
15
|
Jumat, 13 juni
2014
|
08.00
16.00
22.00
|
Lincah,
makan
Diam
Lari-larian
|
Jagung
Jagung
-
|
Air
Air
-
|
16
|
Sabtu, 14 juni
2014
|
09.00
16.00
00.00
|
Terdiam
Diam
Ribut
|
Jagung
Jagung
-
|
Susu
Air
-
|
17
|
Minggu, 15
juni 2014
|
08.00
14.00
20.00
|
Tidur
dengan lelap
Diam
Lari-larian
|
Jagung
Jagung
Jagung
|
Air
Air
Air
|
Sumber: laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains
dan Teknologi UINAM
B.
Pembahasan
Berdasarkan pengamatan
pada pemulian mencit dengan mengamati pola tingkah laku dan bagaimana
pemeliharannya pada mencit dapat diketahui bahwa pola tingkah laku pada mencit itu
sangatlah unik karena pada siang hari mencit tidak melakukan aktifitas sperti
berlari atau mengerak kardus yang ditempatinya tetapi mencit beraktivitas
dengan lincah pada malam hari begitupun dengan cara makannya pada malam hari
mencit lebih aktif makan dibanding pada siang hari. Hal ini sesuai dengan
pendapat[19] yang menyatakan bahwa
mencit pada umumnya melakukan aktifitasnya secara baik pada malam hari dan pada
siang hari mencit sedang beristirahat dan
beraktivitas tidak selincah pada malam hari.
Ransum
adalah makanan yang disediakan bagi hewan untuk kebutuhan 24 jam. Pakan
seimbang adalah porsi makanan yang mengandung zat makanan yang cukup
untuk hidup pokok, pertumbuhann dan reproduksi[20].
Aktivitas
reproduksi membutuhkan energi yang lebih banyak dan diikuti dengan
peningkatan kebutuhan pakan suatu hewan, begitu pula sebaliknya
ketersediaan pakan dapat mempengaruhi proses reproduksi[21]
DAFTAR
PUSTAKA
Anonym. 2014. Manfaat dan Kegunaan Mencit. http://ric-smile.blogspot.com.
Diakses tanggal 31 Mei 2014.
Anonim. 214. Definisi Mencit.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mencit.
2014. Diakses tanggal 31 Mei 2014
Anonym. 2014. Kandang
Tikus Putih. http://animals-breeding.blogspot.com.
Diakses tanggal 31 Mei 2014.
Malole, dkk. 1989. Penggunaan Hewan Percobaan di Laboratorium. (Jakarta:
Universitas Bioteknologi
Sumantri. 1984. Aspek Genetika Beberapa Sifat Produksi Mus musculus. Bogor: Instituit Pertanian Bogor.
Sonjaya. 2006. Bahan Ajar
Fisiologi Ternak Dasar. Makassar: Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.
Rahmat, Anggorodi. Ilmu Makanan Ternak Umum. Jakarta: PT. Gramedia.
.
[1]Sumantri.
Aspek Genetika Beberapa Sifat Produksi
Mus musculus. (Bogor: Instituit
Pertanian Bogor.1984). h 67
[2] Sonjaya. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. (Makassar: Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. 2006). h 90
[3] Anonim.
Definisi Mencit. (http://id.wikipedia.org/wiki/Mencit. 2014).
Diakses tanggal 31 Mei 2014
[4]
Anonim. Definisi Mencit.
[5] Sonjaya.
Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. (Makassar:
Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.
2006) h. 23
[6] Farah Aminah
. 2010. Mencit. (http://amirafarah.blogspot.com . 2010), Diakses pada tanggal 13 juni 2014.
[7]
Sumantri. Aspek Genetika Beberapa Sifat
Produksi Mus musculus.(Bogor : Institut Pertanian Bogor. 1984) h 68
[8] Anonim. Definisi Mencit.
[10] Anonim.
Definisi Mencit.
[12] Anonym. Kandang Tikus Putih. (http://animals-breeding.blogspot.com). Diakses tanggal 31
Mei 2014.
[13] Rahmat,
Anggorodi. Ilmu Makanan Ternak Umum.
(Jakarta: PT. Gramedia.1984), h 106
[14] Rahmat, Anggorodi. Ilmu Makanan Ternak Umum. h 107
[15] Rahmat, Anggorodi. Ilmu Makanan Ternak Umum. h 107
[16] Malole,
dkk. Penggunaan Hewan Percobaan di
Laboratorium. (Jakarta: Universitas Bioteknologi. 1989). h 145
[17] Anonim. Definisi Mencit.
[18] Anonim. Manfaat dan Kegunaan Mencit. (http://ric-smile.blogspot.com). Diakses tanggal 31 Mei 2014.
[20]
Rahmat, Anggorodi. Ilmu Makanan Ternak
Umum. (Jakarta: PT. Gramedia.1984), h 106
[21] Rahmat, Anggorodi. Ilmu Makanan Ternak Umum. h 107