Jumat, 15 April 2016

mencit

A.    Klasifikasi Mencit
Menurut Anonima (2010), menyatakan bahwa klasifikasi ilmiah pada mencit atau tikus putih yaitu:
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Rodentia
Famili: Muridae
Upafamili: Murinae
Genus: Mus
Spesies: Mus  musculus
Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari. Hewan ini diduga sebagaimamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan (Anonima, 2010).
Mencit merupakan hewan yang jinak, lemah, mudah ditangani, takut cahaya dan aktif pada malam hari. Pada umumnya mencit sangat senang berada pada belakang perabotan jika dipelahara atau berkeliaran di rumah. Mencit yang dipelihara sendiri makannya lebih sedikit dan obotnya lebih ringan dibanding yang dipelihara bersama-sama dalam satu kandang, kadang-kadang mempunyai sifat kanibal. Terlebih jika makanan yang dibutuhkannya telah habis sehingga mereka merasa sangat kelaparan (Yuwono dkk, 2009).
Mencit adalah hewan pengerat yang banyak terdapat disawah dan merupakan hama bagi petani. Ciri khas dari mencit yaitu kulit, rambut tidak berpigmen sehingga warnanya putih, mencit lebih tahan lama terhadap penyakit dan lebih jinak. Semua hewan termasuk mencit dapat tumbuh lebih cepat pada waktu masih muda, sejak terjadinya pembuahan, sampai lahir dan sampai mendekati dewasa tubuh, kecepatan pertumbuhan semakin berkurang dengan bertambahnya umur dan akhirnya pertumbuhan terhenti (Anonimb, 2010).
B.     Jenis- Jenis Pakan
pakan yang dibuat murni sangat penting untuk hewan pengerat atau peliharaan  sebab mengandung bermacam – macam sumber gizi dalam bentuk murni, sumber karbohidrat yang dapat disediakan sebagai disakarida yaitu pati, sumber lemak berupa lemak nabati dan mineral sebagai sumber garam – garaman. ahwa oleh sebab itu, hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas makanan mencit yaitu makanan mudah dicerna, enak dan mencit mau mengkonsumsinya (Tilman, 1996).
Bahan pakan untuk mencit harus kering sebelum disimpan agar tidak cepat rusak dan untuk mengurangi kecepatan pertumbuhan cendawa atau jamur. Sehingga pakan yang dibutuhkan mencit dapat dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama. Waktu serta dana pada akhirnya dapat lebih efesien yang digunakan selama pemeliharaan mencit (Tilman,1996).
C.     Jumlah Kelahiran Mencit/ umur kebuntingan
mencit (mus musculus) menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak sekitar 5-10 lebih/ekor dalam satu melahirkan. Pada kelahiran ternak diawaliu dengan dengsan peningkatan yang drastic dalam sekresi/kortisol dari kortek adrena dimana cortiso fetus bekerja untuk meningkatkan konfersi progesterone sehingga menghasilkan besarnya nisbah pada estrogen terhadap progesterone pada darh induk, sehingga pada saat melahirkan akan menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak. Berat pada mencit (Mus musculus) umur 4 minggu mencapai 18-20 gram berat dewasa untuk jantan yaitu 20-40 gram sedangkan pada betina 18-35 gram tapi krcepatan tubuhnya mengalami pertambahan berat badan 1 gram/ hari (Martijo, 1992).
Tikus  bisa  hamil sedini 4 minggu. Namun, luar biasa keras pada mereka jika mereka lakukan.. Jangan pernah berkembang biak mouse anda yang muda, tidak peduli apa. Selain itu, pastikan Anda terpisah bayi Anda (laki-laki dari perempuan) pada usia 4 minggu jadi ini tidak terjadi. Hal ini umumnya dianjurkan untuk
menunggu sampai betina adalah 12 minggu atau lebih tua sebelum ia dibiakkan untuk sampah pertama. cepat adalah buruk bagi ibu dan bayi. Hal ini dapat menyebabkan tikus yang lemah serta tikus hidup lebih pendek (Martijo, 1992).
D.    Pemberian Pakan pada Mencit
Proses pemeliharaan sangat baik  disebabkan manajemen pemeliharaan dalam hal ini pemberian pakan yang teratur, sehingga kebutuhan nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan atau pertumbuhan mencit terpenuhi. Oleh karena itu,  pemberian jenis pakan dan level protein yang berbeda ternyata dapat mempengaruhi pertumbuhan mencit. Pertambahan bobot badan yang terjadi selama berlangsungnya proses pemeliharaan sangat baik (Anonimb, 2010).
bahwa pertumbuhan berat badan mencit (Mus musculus) yang normaluntuk tiap harinya adalah 1 gr/ekor/hari. Hal ini juga terkait dengan konsumsipakan yaitu dengan konsumsi pakan yaitu dengan konsumsi pakan untuk tiap harinya adalah 10 gr/ekor/hari akan meningkatkan pertumbuhan berat badan tiap harinya sebesar 1 gr/ekor/hari. Berat pada mencit (Mus musculus) umur 4 minggu mencapai 18-20 gr berat dewasa untuk jantan 20-40 gr sedangkan pada betina 18-35 gr tapi kecepatan tubuhnya mengalami pertambahan berat badan 1 gram/ hari (Martijo, 1992).
Kebutuhan pakan bagi seekor mencit tiap harinya kurang lebih sebanyak 10% dari bobot tubuhnya jika pakannya berupa pakan kering. Kualitas makanan yang baik dapat diperoleh dengan membuatnya, biasanya dalam bentuk pellet dan setiap harinya
seekor mencit dewasa dapat memakan 3-5 gr makanan dan kalau mencit yangsedang bunting atau menyusui, akan makan lebih banyak. Sedangkan kebutuhan minum seekor mencit setiap hari kira – kira 15 – 30 ml air  (Farah,  2010).
Jumlah konsumsi pakan yang dimakan sangat berpengaruh pada suhu lingkungan, dimana suhu lingkungan dingin jumlah konsumsi pakannya akan tinggi begitupun sebaliknya pada suhu panas, serta keadaan ternak atau mencitsaat masa kebuntingan akan mengkonsumsi pakan banyak yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas mencit, dimana proses penyediaan zat – zat nutrisi selama terjadi pembelahan pada masa kebuntingan akan mempengaruhi pertumbuhan yang terjadi pada periode menyusui pada mencit betina (Farah, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Pengaruh Kuinakrin Dan Klorokuin Terhadap Penampilan Reproduksi Mencit (Mus musculus) Swiss Webster Betina. http://digilib.sith.itb.ac.id/go.php.
Anonima. 2009. Mus Musculus.  www.google.co.id/wordanimal/mus-muskulus/
Anonimb. 2009. Pengaruh Penggunaan Membran Plasma Spermatozoa Kambing Sebagai Imunokontrasepsi Terhadap Biometri ,Alat Reproduksi Mencit (Mus musculus) Betina. http:www.adln.lib.u
Anonimc. 2009. Teknik Produksi Antibodi Monoklonal. http://kampungternak. blogspot. com/ teknik-produksi-antibodi-monoklonal.html.
Bob. 2004. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Proyek dan Peningkatan Mutu tenaga Kerja Pendidikan, Jakarta.
Handayani, dkk. 2009. Respon terhadap Antigen Protektif  Vaksin Pertusis Seluler dan Aseluler pada Mencit.  Pusat Penelitian Penyakit Menular, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Jasin. 1992. Hewan Vertebrata dan InvertebrataGramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Lancer, P.D. 2006. Ekosistem dari Hewan Pengerat. Liberti, Bandung.
Martijo. 1992. Kesehatan dan Kemampuan Adaptasi Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sardjono. 2006. Patologi Vertebrata.  Bumi Aksara, Jakarta.
Smith. 1998. Pertumbuhan dan Perkembangan Mencit. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sonjaya. 2008. Bahan Ajar Fisiologi Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makassar.


Yuwono, dkk. 2009. Mencit strain CBR Swiss Derived.  Pusat Penelitian Penyakit Menular Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar